Friday, August 12, 2011

Laporan Praktikum Kimia Tekanan Osmosis Dan Isotonik

Tekanan Osmosis

I. Tujuan : untuk mengetahui tekanan osmosis yang terjadi pada kentang

II. Alat Dan Bahan
- gelas kaca
- sedotan berlubang besar
- penggaris
- kentang
- larutan gula

III. Cara Kerja
1. siapkan 1 gelas kaca
2. masukkan kentang yang telah dikupas ke dalam gelas tersebut.
3. masukan 1 sendok makan gula ke dalam air.
4. aduklah gula tersebut sehingga menjadi larutan gula.
5. lubangi bagian tengah kentang yang telah disiapkan
6. tancapakan sedotan pada lubang tersebut.
7. masukkan laruta gula kedalam sedotan.
8. diamkan selama 24 jam
9. amati dan ukur kembali tinggi air pada sedotan setelah 24 jam

IV. Analisis Data
larutan gula yang berada di dalam sedotan setelah didiamkan selama 24 jam akan berkurang dari jumlah sebelumnya.

V. Pertanyaan
mengapa hal tersebut bisa terjadi?
jawaban : Karena larutan gula tersebut terserap ke dalam kentang diakibatkan oleh peristiwa osmosis (larutan dengan konsentrasi tinggi berpindah ke larutan berkonsentrasi lebih rendah melalui membran semi-permeabel)

VI. Kesimpulan
Larutan gula pada sedotan merupakan larutan berkonsentrasi tinggi jauh lebih pekat dibandingan dengan air yang terkandung di dalam kentang, sehingga menyebabkan larutan gula menyusut sebagai akibat dari peristiwa osmosis.

Tekanan Isotonik

I. Tujuan : untuk mengetahui tekanan isotonik pada masing masing wortel dengan jenis larutan dan konsentrasi larutan yang berbeda

II. Alat Dan Bahan
- 2 buah gelas kaca
- penggaris
- 1 buah wortel segar
- pisau
- larutan gula
- larutan garam

III. Cara Kerja
1. masukkan larutan gula yang telah disiapkan pada gelas pertama
2. masukkan larutan garam yang telah disiapkan pada gelas ke dua
3. potong wortel menjadi 2 bagian yang sama panjang
4. masukkan wortel yang telah dipotong hingga terendam ke dalam masing masing larutan
5.  diamkan selama 24 jam
6. amati dan ukur perubahan ukuran wortel pada masing masing larutan

IV. Analisis Data
wortel pada gelas yang berisi larutan garam akan menyusut dari ukuran sebelumnya, sedangkan wortel pada larutan gula ukurannya tetap
(masukin tabel data percobaan masing masing)

V. Pertanyaan
mengapa hal tersebut bisa terjadi?
jawaban : wortel di dalam larutan garam dapat menyusut dikarenakan sel sel pada wortel kehilangan rigiditas (kekakuan)nya.

VI. Kesimpulan
potensial air di dalam sel wortel lebih tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam, sehingga air dari dalam sel akan keluar menuju larutan garam. Hal tersebut menyebabkan wortel pada larutan garam kehilangan rigiditas (kekakuan)nya sehingga menyebabkan wortel tersebut menyusut. sedangkan pada larutan gula potensial air di dalam dan di luar sel sama besarnya (isotonik) sehingga sel wortel tidak kehilangan rigiditasnya.

Thursday, August 11, 2011

Pertumbuhan Dan Perkembangan Makhluk Hidup

perkecambahan kacang merah.
Pertumbuhan : Proses pertambahan volume yang tidak dapat berbalik (irreversible), akibat dari:
● Pertambahan jumlah sel akibat pembelahan Mitosis
● Pertambahan ukuran sel (volume,tinggi dan panjang)
● Bersifat kualitatif.

Perkembangan
Proses terspesialisasinya sel-sel menuju struktur dan fungsi tertentu.
Proses ini tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan Perkembangan senantiasa berjalan sejajar dan berdampingan.

Pertumbuhan pada Tumbuhan:
• Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi akibat kegiatan sel-sel pada jaringan meristem yang selalu membelah secara mitosis.
Jaringan meristem terletak di ujung akar, ujung batang dan kambium.
● Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang menyebabkan memanjangnya ujung akar dan ujung batang
● Pertumbuhan Sekunder
Pertambahan besar diameter batang akibat kegiatan pembelahan jaringan kambium (titik tumbuh sekunder). Hanya terjadi pada tumbuhan dikotil.

• Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

➔ Faktor Genetik
➔ Phytohormon, yang terdiri atas : Auksin,Giberelin,Sitokinin,Asam Absisat (ABA),Gas Etilene,Kalin
• Auksin
  • Banyak terdapat pada ujung koleoptil
  • Mendorong pemanjangan batang/pucuk
  • Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang
  • Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang)
• Giberelin
  • Memacu pertumbuhan batang
  • Merangsang perkecambahan biji dan tunas
  • Merangsang pembentukan bunga
  • Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi)
• Sitokinin
  • Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ
  • Menunda penuaan
  • Memacu perkembangan kuncup samping
  • Memacu perbesaran sel pada kotiledon dikotil.
• Asam Absisat (ABA)
  • Menghambat pertumbuhan (Dormancy)
  • Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah
• Gas Etilene
Mempercepat pematangan buah, merangsang pembungaan, merangsang penuaan dan pengguguran daun serta menghambat pemanjangan batang.

• Kalin
Merangsang pertumbuhan bagian-bagian tanaman
- Rhizokalin = akar
- Filokalin = daun
- Kaulokalin = batang
- Anthokalin = bunga

 ● Faktor Luar (eksternal)

• Zat hara
Berupa makroelemen maupun mikroelemen yang diserap oleh akar maun bagian tubuh yang lain berupa gas, air dan zat yg terlarut bersama air.
• Air
Diperlukan dalam Fotosintesis, reaksi kimia, menjaga kelembaban, dan membantu perkecambahan biji.
• Cahaya
Membantu proses fotosintesis namun cahaya yg berlebihan justru menghambat kerja hormon auksin (pertumbuhan)
• Suhu
Suhu optimum untuk tumbuhan umumnya 22o C – 37o C
Tumbuhan tidak tumbuh pada suhu dibawah 0o C dan diatas 40ยบ C
• Kelembaban
Pada kondisi kelembaban yang tinggi, umumnya pertumbuhan tanaman lebih cepat namun kelembaban yang rendah diperlukan oleh beberapa tanaman untuk pertumbuhan generatip, sehingga berbunga pada musim kemarau.
 
Pertumbuhan pada Hewan
 
metamorfosis scheme.
● Fase Embrionik
Yaitu pertumbuhan mulai dari zigot hingga terbentuknya embrio.

Terdiri beberapa tahap:
1. morula
2. Blastulasi
3. Gastrulasi
4. Morfogenesis
5. Diferensiasi
6. Spesialisasi jaringan
7. Induksi embrionik
8. organogenesis

● Fase Pasca Embrionik

• Metamorfosis
• Regenerasi